Desa Wisata CRU SAMPOINIET CALANG ACEH JAYA
IE JEUREUNGEH , SAMPOINIET, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh
CRU Sampoiniet dikenal sebagai salah satu tempat konservasi dan penempatan gajah jinak di Aceh. Lokasinya yang masih alami dengan pepohonan rimbun juga dialiri sungai dan jauh dari hiruk-pikuk suasana kota, sangat cocok untuk menjadi destinasi liburan menikmati wisata lingkungan.
CRU Sampoiniet merupakan salah satu lokasi pusat konservasi gajah di Aceh Jaya. Pusat konservasi ini di bangun untuk melestarikan Gajah serta untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusia. Karena tingginya konflik antara gajah dan manusia, jumlah gajah yang terbunuh juga semakin banyak.
CRU Sampoiniet ini adalah CRU pertama yang disepakati untuk pendiriannya, lokasi ini terletak di Desa Ie Jeuereungeh, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya. Alasan dipilihnya lokasi ini adalah karena sering terjadinya konflik gajah dan juga karena sudah adanya lahan yang disiapkan oleh pemerintah Aceh Jaya untuk penempatan Gajah Jinak, Mahout (Pawang Gajah) dan juga beberapa Ranger yang ditempatkan di CRU ini, dan masyarakat lokal juga dilatih mengenai cara perawatan gajah tersebut.
Penetapan dan pembentukan Conservation Response Unit (CRU) merupakan strategi konservasi oleh negara, yaitu dengan pembentukan lembaga baru oleh pemerintah dalam melindungi satwa liar dari kepunahan. Perlindungan terhadap satwa liar dan menjaga kelestarian habitat merupakan karakter politik ekologi. Permasalahan ekologi tidak hanya dilihat sebagai suatu kondisi lingkungan saja tetapi juga dari sudut pandang politik. Persoalan-persoalan yang timbul dapat diselesaikan dengan pendekatan yang didorong oleh kebijakan pemerintah. Akibat konflik manusia dengan Gajah, populasi gajah menyusut, karena gajah-gajah liar diburu, terkadang diracun karena dianggap sebagai hama. Hal ini mengakibatkan terjadinya kepunahan. Maka dari itu perlunya ada mitigasi, di Aceh Jaya mitigasi Konflik gajah dan manusia dilakukan oleh CRU. Apakah CRU Sampoiniet Aceh Jaya telah efektif dalam mitigasi konflik Manusia-Gajah Apa saja yang menjadi tantangan yang dihadapi oleh CRU Sampoiniet Aceh Jaya dalam mitigas Manusia- Gajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menganalisa sejauh mana efektifitas CRU Aceh Jaya dalam mitigasi konflik manusia dan gajah, Serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh CRU Sampoiniet dalam mitigasi Konflik manusia dan gajah. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kajian data-data kualitatif. Hasil penelitian ini mendapati bahwa penanganan Konflik Manusia dan Gajah oleh CRU Sampoiniet dinilai belum efektif dalam menurunkan insiden Konflik Manusia dan Gajah di Kabupaten Aceh Jaya. Dapat disimpulkan bahwa peranan CRU Sampoiniet selama studi ini belum sepenuhnya efektif melakukan mitigasi konflik manusia dan gajah. Karena hal tersebut dibuktikan dengan masih tingginya intesitas konflik manusia dan gajah di sebagian wilayah yang berdekatan dengan habitat gajah liar di Kabupaten Aceh Jaya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggandeng para influencer untuk mempromosikan objek pariwisata CRU (Cosrvation Response Unit) Sampoiniet di Kabupaten Aceh Jaya. Di sana, terdapat hewan peliharaan yang dirawat di alam terbuka yaitu Gajah bernama Isabella, Aziz dan Jojo. Ketiga gajah ini sangat bersahabat dengan masyarakat.